Sabtu, 19 November 2011

Pembantaian Orang Utan di Kalimantan Timur


Orang Utan adalah jenis satwa yang harus di lindungi oleh kita semua. Karena orang utan termasuk hewan satwa yang sudah sangat langka di Indonesia ini. Tetapi tidak di Kalimantan Timur, Orang Utan yang seharusnya menjadi hewan yang di lindungi malahan nasib mereka menjadi punah. Mereka bisa punah karena adanya pembantaian di daerah tersebut . Berdasarkan bukti dan faktanya yang saya melihat sendiri di televisi pada tanggal 13 November 2011, habitat orang utan tidak di lindungi malahan banyak satwa yang di bunuh secara stragis. Mereka membunuh dengan tangan mereka sendiri. Ada yang di bunuh dengan menggunakan pisau, ada juga yang di bunuh dengan motor dengan cara orang utan tersebut di lindas dan lain sebagainya. Mereka membunuh dengan cara berkelompok.
Menurut informasi yang di dapat, pembantaian tersebut terjadi karena menurutnya orang utan hanya sebagai hama saja, ia memakan kelapa sawit di perusahan PT Kahelda, PT Kahelda merupakan perusahan kelapa sawit di daerah tersebut dan terkenal sebagai pengusaha terbesar. Setelah di mintai informasi,  Humas PT Kahelda yang bernama Mirhan, ia hanya bisa bilang bahwa mengenai pembantaian orang utan di sana hanya isu belakang saja tidak ada pembantaian mengenai Orang Utan tersebut. Padahal sudah ada fakta dan buktinya setelah di telusuri semakin dalam di Kalimantan Timur. Ada seorang mantan Humas PT Kahelda sebut saja namanya dengan Mr.X ia mengakui kebenarannya bahwa memang ada pembantaian di daerah tersebut. Menurutnya memang benar bahwa ada pembantaian Orang Utan di daerah tersebut, masyarakat sekitar di suruh untuk diam dan tidak berbicara mengenai masalah tersebut. populasi mulai menurun, karena di anggapnya  Orang Utan hanya penggangu bagi perusahan mereka. Mereka terpaksa melakukan hal tersebut karena menurutnya Orang Utan hanya sebagai hama baginya karena Orang Utan tersebut memakan kelapa sawit milik perusahan Kahelda.  Selama 1930 – 2004 populasi orang utan berkurang sekitar 50% - 60%.
Pihak kepolisian yang di mintai keterangan mengenai pembantaian di Kalimantan Timur memandang hanya sebelah mata. Padahal bukti sudah ada dan mantan Humas PT Kahelda mengakui kebenarannya, tetapi  menurut Kapolres Kutai Kertanegara AKBP I Gusti Haryasama menanggap bahwa itu hanya isapan jempol belaka. Dokumentasi yang di berikan hanya di bilang rekayasa. Kapolsek sekitar tidak mau tahu tentang pembantaian Orang Utan tersebut.
Di daerah Muara Kaman, Kalimantan Timur merupakan hutan tropis yang menjadi tempat makanan habitat orang utan tersebut. Makanya mereka dengan tega membunuh Orang Utan tersebut tanpa adanya rasa malu untuk membunuhnya. Menurut UU No.5/1990 “konservasi Sumber Daya Manusia serta lingkungan” bahwa Orang Utan seharusnya hewan satwa yang harus di lindungi oleh kita manusia. Padahal orang Utan di kenal sebagai  binatang yang pemaludan seharusnya dia meninggal dengan hal yang wajar. Demi untuk meraih keuntungan yang lebih besar dalam bidang ekonomi mereka tega dengan membunuh binatang yang seharusnya kita lindungi karan hanya untuk meraih keuntungan yang lebih besar. “Bagaimana nasib populasi Orang Utan tersebut ?”
Menurut Informasi yang di dapat populasi habitat Orang Utan yang masih hidup sekitar  20% hutan primer, 80% hutan sekunder, 25% hutan Konservasi, 75% hutan non konservasi. Pusat rehabilitas di Samarinda sekitar 200 Orang Utan yang masih hidup. Orang Utan yang masih hidup membutuhkan biaya untuk makan mereka sebulan menghabiskan sekitar 4 juta. Orang utan membutuhkan sekitar 500 hektar untuk ruang hidup mereka. Jika Orang Utan punah , hutan tidak seimbang maka lahirlah bencana bagi kita sendiri.
Pemerintah seharusnya ikut serta dalam mengatasi masalah ini. Karena bagaimanapun Orang Utan merupakan binatang yang harus di lindungi oleh kita semua jikalau memang harus mati bukan dengan cara kekerasaan yang mereka dapat. Perlu adanya upaya-upaya untuk mengusut masalah ini. Jangan hanya diam pemerintah itu, tetapi harusnya turun tangan mengenai pembantaian Orang Utan tersebut. Supaya tidak ada lagi Orang Utan yang mati dengan cara tragis seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar