Rabu, 02 November 2011

Pembangunan Ruang DPR yang menghabiskan APBN


Penetapan APBN pada tahun 2010 sangat mengejutkan masyarakat, tentang masalah pembangunan gedung baru DPR yang menelan biaya Rp 1,8 Triliun dalam APBN pada tahun 2010 telah disyahkannya sebesar Rp 250 Miliyar. Padahal menurut saya banyak yang lebih penting dibandingkan harus membuat gedung baru. Seperti contohnya masalah ekonomi , sosial , maupun budaya yang harus di perhatikan bangsa Indonesia ini. Anggota DPR yang terhormat, mereka lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri dibandingkan hak – hak mayarakat yang memerlukannya. Contohnya saja, di pedalaman atau di desa – desa yang membutuhkan bantuan, warga miskin dan anak-anak yang tidak sekolah karena tidak mempunyai biaya untuk sekolah. Seharusnya para pejabat tinggi negara anggota DPR bisa lebih hatinya untuk memperhatikan kepentingan masyarkat di negara Indonesia ini di bandingkan harus membangun gedung baru yang menghabiskan APBN (Anggaran Pembayaran Belanja Negara). Padahal Gedung DPR yang lama masih sangat bagus fasilitasnya, pembangunan gedung baru yang sangat memborosan. Harusnya anggaran tersebut untuk pembangunan Gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai dan sangat meresahkan masyarakt jika tidak segera diperbaiki. Berdasarkan data Statistik persekolah Kemdiknas, terdapat 161 ribu gedung sekolah yang rusak. Selain itu, 45 persen dari gedung sekolah yang rusak berat dengan kemiringan lebih dari 7 derajat dan mendekati 90 derajat alias hampir rubuh. Berdasarkan data tahun 2007/2008 gedung sekolah dasar yang rusak sebanyak 139.461, meliputi 72.471 rusak ringan dan 66.990 rusak berat, sementara Gedung Sekolah Menengah Pertama, terdapat 16.360 gedung rusak, 4.731 rusak ringan dan 11.629 rusak berat, Sementara 5.693 gedung SMU tercatat rusak, dengan rincian 4.151 rusak ringan dan 1.542  rusak berat.
 Pembangunan Gedung DPR ini menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai pihak , “apakah kinerja anggota para DPR bisa sama seperti mereka yang menginginkan pembangunan Gedung DPR baru yang menelan biaya Rp 1,8 Triliun ?” menurut ICW (Indonesia Corruption Watch)  penolakan terhadap pembangunan gedung baru untuk DPR baik dari media cetak, televisi , maupun radio – radio. Pembuatan gedung baru tersebut tidak menjamin kinerja DPR yang semakin baik malah kinerja yang semakin sangat memboroskan bangsa negara ini. Anggaran pembangunan gedung baru DPR tersebut lebih tepat untuk sektor publik yang membutuhkan, jika untuk pembangunan gedung DPR baru menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,8 Triliun artinya 560 anggota menghabiskan anggaran Rp 3,3 M/per ruangan maka apabila dibandingkan dengan biaya pembangunan untuk Gedung Sekiolah nilainya Rp 50 Juta/ruang kelas, maka apabila anggaran Gedung DPR tersebut digunakan untuk pembangunan sekolah, dapat membangun sebanyak 12.000 gedung sekolah baru.
Banyak hal , dan banyak berbagai cara untuk memberhentikan pembangunan Gedung DPR tersebut namun hasilnya tetap saja. Aspirasi masyarakat tidak di dengar sedikitpun oleh para pejabat tinggi negara Anggota DPR. Mereka malah hanya bisa berdiam diri. Sudah terbukti, jikalau ada rapat atau pertemuan untuk menyelesaikan masalah pendidikan contohnya mereka males malesan untuk bertindak bahkan malah tidak ada upaya mereka sedikit pun. Sedangkan pembangunan gedung baru DPR tersebut mereka dengan cepat menyetujui dan cepat untuk menyelesaikan pembangunan gedung baru tersebut. Faktanya anggota DPR lebih memprioritaskan kepentingan diri sendri dibandingkan harus memprioritaskan kepentingan publik. Padahal mereka mempunyai wawasaan yang sangat luas tetapi untuk hal ini mereka belum menyadari semuanya bahwa pembangunan ini sangat memboroskan anggaran.
Kesimpulannya
Anggota DPR lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri dibandingkan kepentingan publik yang sangat lebih membutuhkan contohnya dalam bidang pendidikan. Kinerja DPR yang tidak sebanding dengan menginginkan pembangunan gedung baru yang menghabiskan anggaran belanja negara  sebesar Rp 1,8 Trliun untuk hal yang di anggap sangat memboroskan bangsa negara ini. Seharusnya para anggota DPR bisa lebih membuka hatinya untuk tidak memiliki sifat egoisme dalam dirinya karna banyak masalah yang dihadapi bangsa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar