Penetapan APBN pada tahun 2010 sangat
mengejutkan masyarakat, tentang masalah pembangunan gedung baru DPR yang menelan
biaya Rp 1,8 Triliun dalam APBN pada tahun 2010 telah disyahkannya sebesar Rp
250 Miliyar. Padahal menurut saya banyak yang lebih penting dibandingkan harus
membuat gedung baru. Seperti contohnya masalah ekonomi , sosial , maupun budaya
yang harus di perhatikan bangsa Indonesia ini. Anggota DPR yang terhormat,
mereka lebih memprioritaskan kepentingannya sendiri dibandingkan hak – hak mayarakat
yang memerlukannya. Contohnya saja, di pedalaman atau di desa – desa yang
membutuhkan bantuan, warga miskin dan anak-anak yang tidak sekolah karena tidak
mempunyai biaya untuk sekolah. Seharusnya para pejabat tinggi negara anggota
DPR bisa lebih hatinya untuk memperhatikan kepentingan masyarkat di negara
Indonesia ini di bandingkan harus membangun gedung baru yang menghabiskan APBN
(Anggaran Pembayaran Belanja Negara). Padahal Gedung DPR yang lama masih sangat
bagus fasilitasnya, pembangunan gedung baru yang sangat memborosan. Harusnya
anggaran tersebut untuk pembangunan Gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai
dan sangat meresahkan masyarakt jika tidak segera diperbaiki. Berdasarkan data
Statistik persekolah Kemdiknas, terdapat 161 ribu gedung sekolah yang rusak.
Selain itu, 45 persen dari gedung sekolah yang rusak berat dengan kemiringan
lebih dari 7 derajat dan mendekati 90 derajat alias hampir rubuh. Berdasarkan
data tahun 2007/2008 gedung sekolah dasar yang rusak sebanyak 139.461, meliputi
72.471 rusak ringan dan 66.990 rusak berat, sementara Gedung Sekolah Menengah
Pertama, terdapat 16.360 gedung rusak, 4.731 rusak ringan dan 11.629 rusak
berat, Sementara 5.693 gedung SMU tercatat rusak, dengan rincian 4.151
rusak ringan dan 1.542 rusak berat.
Pembangunan Gedung DPR ini menimbulkan banyak
pertanyaan dari berbagai pihak , “apakah kinerja anggota para DPR bisa sama
seperti mereka yang menginginkan pembangunan Gedung DPR baru yang menelan biaya
Rp 1,8 Triliun ?” menurut ICW (Indonesia Corruption Watch) penolakan
terhadap pembangunan gedung baru untuk DPR baik dari media cetak, televisi ,
maupun radio – radio. Pembuatan gedung baru tersebut tidak menjamin kinerja DPR
yang semakin baik malah kinerja yang semakin sangat memboroskan bangsa negara
ini. Anggaran pembangunan gedung baru DPR tersebut lebih tepat untuk sektor
publik yang membutuhkan, jika untuk pembangunan gedung DPR baru menghabiskan
anggaran sebesar Rp 1,8 Triliun artinya 560 anggota menghabiskan anggaran Rp
3,3 M/per ruangan maka apabila dibandingkan dengan biaya pembangunan untuk
Gedung Sekiolah nilainya Rp 50 Juta/ruang kelas, maka apabila anggaran Gedung
DPR tersebut digunakan untuk pembangunan sekolah, dapat membangun sebanyak
12.000 gedung sekolah baru.
Banyak hal , dan banyak berbagai cara untuk
memberhentikan pembangunan Gedung DPR tersebut namun hasilnya tetap saja.
Aspirasi masyarakat tidak di dengar sedikitpun oleh para pejabat tinggi negara
Anggota DPR. Mereka malah hanya bisa berdiam diri. Sudah terbukti, jikalau ada
rapat atau pertemuan untuk menyelesaikan masalah pendidikan contohnya mereka
males malesan untuk bertindak bahkan malah tidak ada upaya mereka sedikit pun.
Sedangkan pembangunan gedung baru DPR tersebut mereka dengan cepat menyetujui
dan cepat untuk menyelesaikan pembangunan gedung baru tersebut. Faktanya
anggota DPR lebih memprioritaskan kepentingan diri sendri dibandingkan harus
memprioritaskan kepentingan publik. Padahal mereka mempunyai wawasaan yang
sangat luas tetapi untuk hal ini mereka belum menyadari semuanya bahwa
pembangunan ini sangat memboroskan anggaran.
Kesimpulannya
Anggota DPR lebih memprioritaskan
kepentingannya sendiri dibandingkan kepentingan publik yang sangat lebih
membutuhkan contohnya dalam bidang pendidikan. Kinerja DPR yang tidak sebanding
dengan menginginkan pembangunan gedung baru yang menghabiskan anggaran belanja
negara sebesar Rp 1,8 Trliun untuk hal
yang di anggap sangat memboroskan bangsa negara ini. Seharusnya para anggota
DPR bisa lebih membuka hatinya untuk tidak memiliki sifat egoisme dalam dirinya
karna banyak masalah yang dihadapi bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar