Banjir menjadi salah masalah yang sangat rumit
di tangani oleh pemerintah. Apalagi daerah ibu kota jakarta yang selalu menjadi
dampaknya jika hujan yang terus menerus melanda ibu kota ini. Banyak mobil yang
mogok tiba-tiba karna tidak kuat karna mesin yang terkena air. Akibat dari
banjir juga banyak yang gagal panen akibat dari banjir tersebut. Contohnya saja
938 hektar lahan sawah dalam pesisir selatan rusak karena kaibat banjir
tersebut, Painan sumatra barat. Lahan persawahan di kecamatan Bayang risak 525
ha, lahan persawahan di Batang kapas yang rusak seluas 158 ha. Selain itu
tanaman palawijaya seperti jagung, kacang tanah juga mengalami kerusakan akibat
banjir hujan terus menerus di daerah tersebut. Banjir yang terjadi pada tahun
2011 di Kbaupaten Pesisir Selatan termasuk yang terbesar dalam 50 tahun
terakhir, dimana hampir 70 persen wilayah Pesisir Selatan terendam air akibat
luapan sungai air besar. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pesisir Selatan,
banjir yang terjadi 3 November 2011 rumah warga yang hanyut sebanyak 129 unit,
rusak berat 112 unit, rusak sedang 932 unit , rusak ringan 7532 unit. Selain
rumah warga yang menjadi imbas dari banjir tersebut adalah puskesmas , unit
gedung PAUD dan sekolah – sekolah lainnya.
Memang tidak bisa di salahkan banjir itu juga
akibat dari ulah tangan manusia dan alam
itu sendiri. Banyak orang yang tidak sadar membuang sampah yang
sembarang itu merupakan salah satu contoh kecil dari timbulnya banjir, tidak
adanya kerja sama atau tidak adanya gotong royong membersihkan selokan got yang
mampet. Banjir juga di akibatkan karna hujan yang terus menerus yang
mengakibatkan banjir tersebut dan merusak puluhan rumah , gagal panen , dan
puskesmas atau rumah sakit. Penebangan hutan yang secara liar dan tidak
terkendali, keadaan tanah tertutup semen hingga tidak menyerap air ,
pembangunan tempat pemukiman dimana tanah kosong di ubah menjadi jalan gedung ,
tempat parkir, hingga daya serap air
hujan tidak ada. Contohnya saja jakarta banyak di bangun gedung gedung
bertingkat , atau di bangunnya mal-mal untuk mereka yang hanya memikirkan
kepuasaan mereka tanpa melihat orang – orang yang terkena imbasnya. Sebenarnya
banjir bisa dapat di cegah kalau kita mampu menjaga dan melestarikan alam
sekitar, banjir tidak akan terjadi.
Tak hanya itu semua, banjir juga mengakibatkan
kerugian administratif. Sering sekali banjir bukan sekedar material, akibat
banjir banyak yang kehilangan surat-surat penting seperti ijazah atau
surat-surat rumah. Akibatnya juga banyak sekolah-sekolah yang diliburkan. Seluruh
siswa , guru-guru bahkan masyarakat sekitar yang biasanya menjalankan
aktivitas, sekarang malah tidak bisa. Mereka hanya bisa berdiam diri di rumah
itupun mereka harus membersihkan air-air yang masuk kedalam rumahnya. Akibat
banjir juga banyak wabah penyakit yang terserang warga sekitar.
Harusnya pemerintah mempunyai program yang
bisa mengurangi dampak banjir tersebut. Banyak orang atau masyrakat kecil yang
membutuhkan banyak pertolongan akibat banjir tersebut mereka kehilangan
kebutuhan sehari-hari mereka. Perlu adanya upaya- upaya untuk membuat ibu kota
jakarta ini terbebas dari banjir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar