Sabtu, 12 November 2011

Banjir


Banjir menjadi salah masalah yang sangat rumit di tangani oleh pemerintah. Apalagi daerah ibu kota jakarta yang selalu menjadi dampaknya jika hujan yang terus menerus melanda ibu kota ini. Banyak mobil yang mogok tiba-tiba karna tidak kuat karna mesin yang terkena air. Akibat dari banjir juga banyak yang gagal panen akibat dari banjir tersebut. Contohnya saja 938 hektar lahan sawah dalam pesisir selatan rusak karena kaibat banjir tersebut, Painan sumatra barat. Lahan persawahan di kecamatan Bayang risak 525 ha, lahan persawahan di Batang kapas yang rusak seluas 158 ha. Selain itu tanaman palawijaya seperti jagung, kacang tanah juga mengalami kerusakan akibat banjir hujan terus menerus di daerah tersebut. Banjir yang terjadi pada tahun 2011 di Kbaupaten Pesisir Selatan termasuk yang terbesar dalam 50 tahun terakhir, dimana hampir 70 persen wilayah Pesisir Selatan terendam air akibat luapan sungai air besar. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pesisir Selatan, banjir yang terjadi 3 November 2011 rumah warga yang hanyut sebanyak 129 unit, rusak berat 112 unit, rusak sedang 932 unit , rusak ringan 7532 unit. Selain rumah warga yang menjadi imbas dari banjir tersebut adalah puskesmas , unit gedung PAUD dan sekolah – sekolah lainnya.
Memang tidak bisa di salahkan banjir itu juga akibat dari ulah tangan manusia dan alam  itu sendiri. Banyak orang yang tidak sadar membuang sampah yang sembarang itu merupakan salah satu contoh kecil dari timbulnya banjir, tidak adanya kerja sama atau tidak adanya gotong royong membersihkan selokan got yang mampet. Banjir juga di akibatkan karna hujan yang terus menerus yang mengakibatkan banjir tersebut dan merusak puluhan rumah , gagal panen , dan puskesmas atau rumah sakit. Penebangan hutan yang secara liar dan tidak terkendali, keadaan tanah tertutup semen hingga tidak menyerap air , pembangunan tempat pemukiman dimana tanah kosong di ubah menjadi jalan gedung , tempat parkir,  hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohnya saja jakarta banyak di bangun gedung gedung bertingkat , atau di bangunnya mal-mal untuk mereka yang hanya memikirkan kepuasaan mereka tanpa melihat orang – orang yang terkena imbasnya. Sebenarnya banjir bisa dapat di cegah kalau kita mampu menjaga dan melestarikan alam sekitar, banjir tidak akan terjadi.
Tak hanya itu semua, banjir juga mengakibatkan kerugian administratif. Sering sekali banjir bukan sekedar material, akibat banjir banyak yang kehilangan surat-surat penting seperti ijazah atau surat-surat rumah. Akibatnya juga banyak sekolah-sekolah yang diliburkan. Seluruh siswa , guru-guru bahkan masyarakat sekitar yang biasanya menjalankan aktivitas, sekarang malah tidak bisa. Mereka hanya bisa berdiam diri di rumah itupun mereka harus membersihkan air-air yang masuk kedalam rumahnya. Akibat banjir juga banyak wabah penyakit yang terserang warga sekitar.
Harusnya pemerintah mempunyai program yang bisa mengurangi dampak banjir tersebut. Banyak orang atau masyrakat kecil yang membutuhkan banyak pertolongan akibat banjir tersebut mereka kehilangan kebutuhan sehari-hari mereka. Perlu adanya upaya- upaya untuk membuat ibu kota jakarta ini terbebas dari banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar