1.1 Pendahuluan
Pengangguran dapat terjadi karena
adanya penurunan permintaan tenaga kerja , kemajuan tekhnologi dan kelemahan
pasar tenaga kerja. Pengangguran memberikan dampak terhadap ekonomi, sosial ,
individu dan keluarga.
Ada dua dasar utama klasifikasi
pengangguran yaitu pendekataan angkatan kerja (labour force approach) dan
pendekataan pemanfaatan tenaga kerja (labour ultization approach). Jenis –
jenis pengangguran di dalam ekonomi antara lain pengangguran friksional
(frictional unemployment) , pengangguran struktural (structur unemployment),
pengangguran siklis (cycrial unemployment) , dan pengangguran musiman (seasonal
unemployement).
Seseorang yang belum mendapatkan
pekerjaan tidak akan memenuhi kentuhannya sendiri. Padahal seseorang tersebut
bisa mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya sesorang itu sendiri.
Itu karena dirinya sendiri bisa melakukannya dan mampu mengembangkan bakat yang
ada pada dirinya, atau seseorang tersebut bisa membuka atau mempersiapkan suatu
usaha baru. Itu semua tergantung pada dirinya sendiri.
Sebenarnya kesempatan bekerja itu ada
tapi jika seseorang benar benar hatinya ingin bekerja, dengan cara apapun
tujuannya ingin mendapatkan pekerjaan maka seseorang tersebut tidak akan pernah
menjadi seorang pengangguran.
1.2 Teori
Pengangguran adalah kelompok angkatan
kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau tidak bekerja. Arti dari belum bekerja mendapatkan
pekerjaan di sini karena seseoran itu malas mencari pekerjaan atau bisa juga
lowongan persediaan pekerjaan kurang. Sedangkan arti dalam belum bekerja ini
bisa karena seseorang itu sudah mencari pekerjaaan namun tidak sesuai dengan
skiil yang ia miliki atau orang tersebut kurang beruntung sehingga ia tidak
dapat bekerja.
1.3 Pembahasaan
Masalah sosial adalah ketidaksesuaiaan
antara unsur – unsur dalam kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan
pokok dari warga kelompok sosial tersebut, sehingga menyebabkan rusaknya ikatan
sosial (Gillin dan Gillin dalam Soekanto, 2002).
Masalah sosial di bagi menjadi dua
yaitu masalah sosial manifes sosial manifes dan masalah sosial laten. Masalah sosial
manifes adalah masalah sosial yang nyata di akui oleh masyarakat sebagai
masalah sosial. Sedangkan masalah sosial laten adalah masalah sosial yang tidak
di akui sebagai masalah sosial oleh masyarakat.
Pengangguran termasuk masalah sosial
manifes yaitu masalah sosial yang nyata di akui oleh masyarakat sebagai masalah
sosial. Contohnya saat ini di zaman globalisasi banyak sekali orang yang tidak
bekerja atau belum bekerja karena tidak sesuai dengan kemampuan yang ia
milikin. Orang yang belum bekerja itu bisa di katakan juga karena kurang atau
minimnya lapangan pekerjaan di negara ini, tidak memenuhi syarat – syarat atau
skill yang di inginkan oleh perusahaan tersebut dan lain – lain.
Kondisi pengangguran di Indonesia
sangat besar dan kompleks. Pada saat ini pengangguran di indonesia telah
mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Tingkat pengangguran terbuka berjumlah
sekitar 10,9 juta atau dengan kata lain, sebanyak 10,9 juta warga negara sama
sekali tidak mempunyai pekerjaan. Sementara itu, sejumlah 60,8 % atau sejumlah 6,6 juta orang dari penganggur terbuka ini
berupa muda 15-24 tahun pada tahun 2005. (menurut data BPS tahun 2005)
Pengangguran bisa terjadi karena di
PHK ( Pemutusaan Hubungan Kerja ). Mengapapa sekarang banyak sekali orang yang
di PHK oleh perusahaan tempat ia bekerja ? salah satu sebabnya karena
perusahaan tersebut terancam bangkrut jadi perusahaan tersebut mau tidak mau
memutuskan hubungan kerja kepada karyawaan, karena perusaahaan tidak mampu
membayar gaji kepada karyawaan tersebut.
Kemajuan tekhnologi juga termasuk
dalam katagori dalam pengangguran. Mengapa demikian ? karena kemajuan tekhnolgi
di Indonesia semakin canggih. Banyak sekali mesin – mesin yang secara cepat menyelesaikan
pekerjaan dengan waktu yang singkat. Jadi dengan mereka memperbanyak mesin
otomatis jumlah karyawaan di kurangin untuk menambah jumlah mesin di dalam
perusahaan tersebut.
Karena banyaknya pengangguran di
Indonesia ini banyak sekali terjadi kejahataan misalnya pencopet yang berada di
Halte , Bis , Terminal atau tempat –
tempat yang ramai di kunjungi oleh orang lain. Mereka melakukan hal tersebut
karena untuk memenuhi kebutuhaan hidupnya, sedangkan pekerjaan saja ia tak
punya. Kejahataan tersebut membuat warga menjadi resah dan membuat kita sebagai
masyarakat untuk bisa lebih berhati – hati dan waspada karena kejahataan selalu
datang kapan saja.
Apalagi sekarang di tahun 2012
seperti ini. Banyak media cetak ataupun media televisi yang menyiarkan bahwa Pemerintah ingin menaikan harga BBM di awal bulan april nanti. Coba kita fikirkan.
Jikalau nantinya benar harga BBM naik maka otomatis harga di pasaran akan
menjadi naik juga pastinya. Dan bagaimana nasib orang yang menganggur ?
pastinya akan menjadi sangat depresi karena hidup yang semakin sulit saja
sedangkan pekerjaan dia tidak punya sedangkan dia butuh makanan ataupun
kebutuhan lainnya untuk dia hidup.
Harusnya pemerintah bisa membuka hatinya
untuk bisa menyediakaan lapangan pekerjaan
untuk seseorang yang belum mempunyai pekerjaan. Jadi dengan pemerintah
menyediakan atau memperbanyak lapangan
pekerjaan setidaknya mengurangi angka kemiskinan serta kejahataan di negara ini
. Atau pemerintah berusaha untuk mempunyai program baru menurunkan jumlah pengangguran
di Indonesia ini.
Sumber :
v Geografi kelas X, Saptono dan Bambang
Suteng S, penerbit Phibeta
v Ekonomi kelas XI, Wahyu Adji,
Suwerli, Suratno, penerbit Erlangga
v Teori Ekonomi Makro , Prathama
Rahardja , Mandala Manurung , penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar