Nama : Nessa Laynora Suci
Kelas : 4EB21
NPM : 25211136
1.1
SEJARAH
SINGKAT REPUBLIK ZIMBABWE
Republik
Zimbabwe adalah sebuah negara di Afrika bagian selatan. Negara
yang terkurung daratan ini beratasan dengan Afrika Selatan di sebelah
selatan, Botswana di barat, Zambia di utara dan Mozambik di
timur. Provinsi di Zimbabwe Zimbabwe terbagi menjadi 8 provinsi dan 2 kota yang
berstatus setingkat provinsi: Bulawayo (kota), Harare
(kota), Manicaland, Mashonaland Pusat, Mashonalnd Timur, Mashonaland
Barat, Matabeleland Utara, Mathabeleland Selatan, dan Midlands. Ada dua teori
tentang asal-usul kata "Zimbabwe": Berbagai sumber berpendapat bahwa
kata tersebutberasal dari "mabwe dzimba--dza", diterjemahkan dari
Karanga dialek Shona sebagai "rumah besar dari batu" (dzimba = jamak
dari imba, "rumah"; mabwe = jamak dari BWE, "batu").
Arkeolog Peter Garlake mengklaim bahwa "Zimbabwe" adalah bentuk
dikontrak dzimba-Hwe yang berarti "rumah dihormati" dalam dialek
Zezuru dari Shona, dan biasanya diterapkan untuk rumah kepala suku.
Dahulu,
Zimbabwe dikenal sebagai Rhodesia Selatan. Nama ini kemudian berubah menjadi
Rhodesia diikuti oleh Zimbabwe Rhodesia. Sekarang, negara ini dikenal sebagai
Republik Zimbabwe. Negara Arab dan Portugal adalah beberapa mitra dagang
Zimbabwe sejak zaman dahulu. Zimbabwe dieksplorasi oleh penjelajah David
Livingstone. Dahulu, Zimbabwe termasuk dalam koloni kerajaan Inggris dengan
nama Rhodesia Selatan yang dikelola oleh British South Africa Company.
Negara ini memperoleh kemerdekaan pada tanggal 18 April 1980 dengan
Robert Mugabe sebagai presiden pertama. Awalnya, Zimbabwe memiliki pemerintahan
semi-presidensial. Pada tahun 1987, Mugabe merevisi konstitusi sehingga
menghapuskan pos perdana menteri dan membuat sistem pemerintahan berubah
menjadi presidensial. Dalam keberjalanannya, timbul berbagai pemberontakan
terhadap kekuasaan pemerintah akibat kecurigaan terjadi kecurangan dalam pemilu
Zimbabwe
dikenal sebagai negara kuno yang kaya akan gading dan emas. Bahkan sampai saat
ini, Zimbabwe diberkati dengan kelimpahan berbagai bahan tambang seperti emas,
tembaga, bijih besi, nikel, platinum, lithium, batubara, kromium, dan asbes.
Negara ini mempunyai iklim tropis dan mengalami hujan lebih dari lima bulan
setiap tahun. Memanfaatkan tanah yang subur dan kaya akan bahan tambang,
masyarakat di Zimbabwe mayoritas bekerja di sektor pertanian dan
pertambangan..Zimbabwe adalah sebuah negara tanpa lautan, dikelilingi
oleh Afrika Selatan di selatan, Botswana di barat, Zambia di barat daya,
dan Mozambique di timur dan timur laut. Inyangani adalah gunung
tertinggi di Zimbabwe dengan ketinggian 2.592 meter. Perbatasan barat-laut
ditandai oleh Sungai Zambezi. Air terjun Victoria adalah tujuan turis
populer di Zambezi. Di selatan, Zimbabwe dipisahkan dengan Afrika Selatan
oleh Sungai Limpopo. Zimbabwe juga berbatasan
dengan Namibia di barat melalui sebuah jalur sempit.
1.2 Perekonomian Zimbabwe
Perekonomian Zimbabwe
terus mengalami kemorosotan dari negara ini berdiri sampai saat ini. Laju
Inflasi di Zimbabwe rata-rata 53.081,99 persen dari tahun 1999 sampai dengan
tahun 2015 dan mencapai inflasi dengan level tertinggi sepanjang masa yaitu
2.660.522,20 persen (2,6 juta persen) pada bulan Juli 2008. Tingkat inflasi di
Zimbabwe sekarang tercatat -1,28 persen pada Januari 2015. Laju Inflasi di
Zimbabwe dilaporkan oleh bank Reserve Zimbabwe.
Grafik laju inflasi di
Zimbabwe pada tahun 1999-2015 mencapai inflasi dengan level tertinggi sepanjang
masa yaitu 2.660.522,20 persen (2,6 juta persen) pada puncaknya bulan Juli
2008.
Ekonomi
Zimbabwe Perekonomian Zimbabwe terus mengalami kemorosotan selama beberapa
waktu ini. Inflasi negeri ini terus meningkat hingga 2,2 juta persen, yang
menjadi inflasi tertinggi di dunia. Akibat inflasi yang tinggi tersebut,
bank sentral Zimbabwe sudah mengeluarkan 4 versi mata uang sampai sekarang.
Terakhir kali bank sentral Zimbabwe mengeluarkan pecahan $ 100,000,000,000,000
(100 triliun dolar) yang menjadi uang dengan nominal terbesar didunia yang
kemudian digantikan dengan dolar versi ke-4 dimana setiap $ 100,000,000,000,000
(100 triliun dolar) uang lama digantikan menjadi $1 uang baru. Dengan ekonomi
yang terus memburuk sekarang bank sentral Zimbabwe memutuskan untuk membolehkan
rakyatnya menggunakan mata uang dolar Amerika sebagai mata uang mereka untuk
menstabilkan kembali ekonomi Zimbabwe.
Kesehatan
di Zimbabwe Sistem kesehatan di Zimbabwe merupakan salah satu yang terburuk di
dunia dimana tingkat harapan hidup untuk pria hanya sampai umur 44 tahun dan 43
tahun untuk wanita hasil ini menunjukkan penurunan dibandingkan pada tahun
1990. Penurunan ini disebabkan karena kasus HIV/AIDS. Tingkat kematian
bayi juga meningkat dari 5,9% pada akhir tahun 1990an menjadi 12,3% pada tahun
2004 , sementara itu pada waktu yang bersamaan terjadi tingkat kelahiran
bayi yang meningkat secara drastis. Sistem fasilitas kesehatan juga tidak
berbeda jauh dengan kondisi kesehatan masyarakat. Pada akhir November 2008,
tiga dari empat rumah sakit besar di Zimbabwe ditutup. Selain itu,
para dokter dan ahli medik juga melakukan migrasi
besar-besaran seiring dengan memburuknya keadaan politik dan ekonomi. pada
Agustus 2008, sebagian besar daerah Zimbabwe
mengalami epidemi kolera. Keadaan ini semakin parah dengan
10.000 orang terinfeksi kolera di hampir seluruh provinsi di
Zimbabwe. Epidemi ini juga tersebar hingga ke negara tetangga
seperti Botswana, Mozambik, Afrika Selatan dan Zambia
Meskipun
ekonomi tumbuh rata-rata lebih dari 4% per tahun antara 1980-1990. Dekade
berikutnya melihat pertumbuhan yang lebih, tapi ini semua berubah pada tahun
2000. Disinilah merupakan titik balik utama bagi perekonomian mereka. Pertanian
merupakan ekspor utama Zimbabwe, dan banyak peternakan yang sebelumnya
memproduksi dan mengekspor tanaman di luar negeri kini dialihkan ke tangan
orang lain, dalam banyak kasus, peternakan mereka berada di tangan pejabat
pemerintah yang tidak tahu bagaimana bertani. Inflasi pada tahun 2000 di
Zimbabwe lebih dari 55%, tetapi hanya satu tahun kemudian pada tahun 2001
inflasi telah mencapai lebih dari 112%. Tanah terus didistribusikan, modal
terbang keluar negeri. Investor kehilangan kepercayaan yang diinvestasikan ke
Zimbabwe, dan tidak ingin mengambil risiko memiliki modal mereka terikat dengan
rezim Mugabe. Inflasi pada tahun 2003 adalah 598%. Dolar Zimbabwe mulai runtuh.
Dengan
barang esensial yang diimpor ke Zimbabwe, serta melemahnya mata uang mereka
membuat produk lebih mahal untuk dibeli seperti makanan dan tempat tinggal.
Pada tahun 2006, Dr Gideon Gono, kepala The Reserve Bank of Zimbabwe, melakukan
're-evaluasi, "di mana mata uang baru akan dicetak. Dolar 'Baru' itu
bernilai sekitar 1000 dolar. Inflasi pada tahun 2006 adalah 1.281%. Angka itu
terus bertambah hingga mencapai angka 2.2juta% pada tahun 2008. Angka ini
amat-sangat mencengangkan, nilai mata uang Zimbabwe sangat kehilangan daya
belinya.
Terjadinya
krisis ekonomi global (krisis moneter) yang terjadi di berbagai negara, baik
negara berkembang maupun negara maju membuat beberapa mata uang negara
mengalami penurunan kurs dan harga bahan-bahan pokok meningkat secara drastis.
Namun yang dialami Zimbabwe jauh lebih parah dibanding negara-negara lain yang
mengalami dampak krisis global ini. Dari penyebab tersebut Zimbabwe mengalami
inflasi yang mencapai 2,2juta% sehingga membuat perekonomian menjadi tak
terkendali, banyak penanam modal asing yang kehilangan sahamnya karena inflasi
tersebut dan membuat Zimbabwe di enggan untuk para penanam modal untuk
menanamkan modalnya karena takut kehilangan. Sebenarnya apa yang dialami
Zimbabwe bukan hanya sekedar inflasi, karena yang terjadi di Zimbabwe ini
adalah iflasi yang tidak terkendali atau bisa dikatakan yang dialami negara
Zimbabwe adalah hiperinflasi. Akibat dari hiperinflasi tersebut Zimbabwe harus
redenominasi mata uang untuk mengurangi pengaruh dari inflasi. Mereka mencetak
mata uang dengan nominal yang 100 triliun dolar Zimbabwe. Di sana untuk
membayar ongkos angkutan umum seperti bus, kita harus membayar 3 triliun dolar
Zimbabwe, namun itu setara dengan 50 sen mata uang Amerika Serikat dan apabila
dirupiahkan itu setara dengan Rp. 5000. Contoh keunikan lain di negara ini
adalah selain berlakunya dolar Zimbabwe sebagai alat pembayaran, berlaku juga
mata uang asing seperti dolar Amerika dan Rand mata uang Afrika selatan. Akibat
dari banyaknya mata uang yang berlaku, tidak sedikit masyarakat Zimbabwe yang
kembali melakukan sistem barter karena kebingungan untuk menentukan kembalian
dan kesulitan masyarakat untuk membawa uang yang banyak hanya untuk membeli
sesuatu. Beberapa pertokoan bahkan mengganti uang kembali dengan permen,
cokelat, atau kupon yang ditulis tangan dan berlaku sebagai alat tukar. Ada
kasus dimana seorang yang ingin membeli roti harus membawa satu gerobak penuh
berisi uang hanya untuk membeli beberapa potong roti. Saking parahnya
hiperinflasi, kas negara Zimbabwe hanya sebesar US$ 217 atau sekitar Rp 2,06
juta (Rp 9.500/US$) yang tersimpan di bank. Dana tersebut merupakan anggaran
pemerintah untuk kepentingan publik tahun ini. Kondisi negara Zimbabwe yang
seperti ini harus segara menemukan pemecahan masalah mengingat bahwa kondisi
ekonomi Zimbabwe akan menjadi efek domino yang panjang bagi Zimbabwe sendiri.
Kebijakan Pemerintah dalam menghadapi negara Zimbabwe
Sebenarnya,
kalau kita cermati, Negara Zimbabwe ini tidak mengalami kemiskinan mutlak,
tetapi lebih tepat kita sebut kesenjangan sosial. Ini bisa dilihat dari kondisi
ekonomi presidan Zimbabwe, Robert Mugabe yang memiliki istana yang sangat mewah
di tengah tengah kemiskinan rakyatnya. Bahwa kehidupan di masyarakat
kadangkala tergambar seperti apa yang terjadi dalam kehidupan di laut atau
samudera. Kehidupan di laut selalu terdapat ikan-ikan besar yang selalu
memangsa ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil itu tidak bisa mendapatkan makanan,
bukan karena tidak mau atau bisa mencarinya, melainkan oleh karena ketakutan
dengan ikan besar bahkan menjadi mangsanya. Sebagai pilihan aman, mereka hanya
mencari di wilayah-wilayah yang tidak mungkin didatangi oleh ikan besar,
sekalipun.
Tempat
itu sudah terlanjur gersang, atau bahkan tidak tersedia makanan.Kelompok
ikan-ikan kecil tidak mendapatkan makanan, bukan disebabkan mereka tidak bisa
mencarinya, melainkan karena kalah bersaing, dan bahkan justru dimangsa oleh
ikan besar itu sendiri. Gambaran seperti itu juga terjadi dalam kehidupan
manusia dan masyarakat terbuka seperti sekarang ini. Orang-orang miskin
sebenarnya telah kalah dari berbagai persaingan dengan orang-orang yang kaya
akses itu. Mungkin permasalahan-permasalahan ekonomi dan kesenjangan
social di Zimbabwe ini dapat diatasi dengan pelengseran penguasa saat ini, dan
menggantinya dengan sosok yang bias mengatasi hal ini, walaupun itu juga
berisiko pemimpin selanjutnya juga terpengaruh dengan sikap Robert Mugabe.
Upaya lain yang harus dilakukan adalah campur tangan PBB untuk turun tangan
dalam mengatasi kemiskinan tersebut
Referensi :